Social Media Jika Anda kaitkan dengan SEO, hal pertama yang perlu Anda ketahui dari social media adalah hampir seluruh link yang diberikannya memiliki atribut nofollow. Tapi ini tak jadi permasalahan, sebab yang kita inginkan dari social media bukanlah value dari sebuah link standar sebagaimana mestinya melainkan impact yang dapat diberikannya. Tak dapat dibantah lagi, media sosial memang telah merubah bagaimana cara orang berperilaku, berexpresi dan beraktivitas di internet. Kehadirannya bahkan mampu menciptakan sebuah independensi web yang terpisah dari entitas yang lain. Facebook, misalnya, telah menjadi sebuah platform mandiri yang sangat komplit sehingga cara mela hampir tidak membutuhkan apa pun diluar dirinya.
Tapi sebagaimana yang saya simpulkan dalam konteks online marketing, media sosial hanyalah alat dan saluran yang dipakai untuk mendatangkan traffic dimana sebagai pemilik website, kita akan menggunakannya sebagai salah satu jalur distribusi dari konten yang kita miliki. Dengan menggunakan media sosial, kita dapat menemukan dan berhubungan langsung dengan orang-orang yang sesuai dengan konten yang kita miliki, memicu berbagai reaksi dari mereka sekaligus mengundangnya masuk ke laman website kita.
Kemampuan lain yang dimiliki oleh media sosial adalah kemampuannya untuk menyebar ( share) dan mengumpulkan (via likes atau subscribers) sehingga tak hanya menciptakan peluang untuk traffic yang lebih banyak, tetapi juga memperbesar kemungkinan munculnya repeat visitor alias pengunjung berulang, serta daftar pelanggan. Dan apabila dilakukan dengan cara yang benar. Kunjungan yang berasal dari media sosial adalah jenis traffic yang punya bounce rate rendah, salah satu spesies kesenangannya Google. Maka dari itu, semua tindak-tanduk sosial tersebut pada ujungnya akan memberikan sinyal yang mempengaruhi rank website kita mesin pencari.
Metode paling mudah untuk menghadirkan social signals bagi SEO melalui media sosial adalah dengan membangun beragam social channel, diantaranya:
- Facebook Page – Umum.
- Google+ – Umum.
- Twitter- Untuk traffic dari US dan Canada.
- Youtube-Untuk niche yang memungkinkan kita membuat videonya, minimal berbentuk slides.
- Pinterest – Untuk niche yang berhubungan dengan gambar
Lihat dan Teliti, setiap website yang kita miliki akan dibuatkan social channelnya sendiri dan tak boleh dicampur antar satu dengan yang lain. Dan untuk meningkatkan Kepercayaan visitor, sebaiknya setup setiap social channel dibuat sebaik mungkin dari logo, design, dan yang lain – lain.
Kemudian share setiap konten yang kita buat di web ke channel-channel Anda. Anda dapat memanfaatkan banyak plugins wordpress yang tersedia untuk melakukan share konten secara otomatis ke social media, diantaranya SNAP (social network auto-poster) dari NextScripts, AccessPress Social Auto Post, HYPESocial Buffer dan lain sebagainya. Silahkan Gunakan Google
Tips:
- Facebook: untuk memancing adanya likers di Page akan melakukan boost post via Facebook Ads dengan budget minimum $1-5. Ini dapat Anda lakukan di awal.
- Twitter: Jika untuk menambah followers, kami akan punya bagian memanfaatkan jasa influencer pada niche yang sesuai, jika followers sudah lumayan banyak, biarkan tumbuh. secara organik.
- Google+: untuk meningkatkanKepercayaan visitor, saya akan menggunakan jasa share Google + community dan membuat circles. Tidak semuanya mendapat perlakuan seperti ini, khususkan hanya pada posting yang penting saja
- Youtube, Pinterest: dapat berjalan sendiri seiring banyaknya video yang diupload dan image yang di pin. Jenis video yang dapat diupload adalah slides dari setiap tema, lakukan optimasi pada title dan jangan lupa Tambahkan link di deskripsi menuju konten terkait.
Metode berikutnya yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan social signals adalah dengan menggunakan plugins social share sebagaimana yang telah disebutkan pada bahasa kita mengenai wordpress. Taruh tombol share secara floating supaya mudah terlihat atau di bagian bawah dari setiap post.
Jika memang diperlukan, Anda dapat menggunakan plugins social locker yang mensyaratkan pengguna untuk share, tweet atau like terlebih dahulu sebelum dapat melihat konten secara utuh. Tepatkan konten yang disembunyikan memiliki value tinggi seperti rumus, video, gambar atau informasi penting yang sangat ingin dilihat oleh pengguna.
Pada Akhirnya pun, Hanya Google yang tahu, tidak ada satu orang pun yang mengetahui persis bagaimana social signals mengambil bagian dalam SEO. Kita hanya tahu bahwa kita tak dapat memejamkan mata terhadap besarnya peran media sosial saat ini. Semisalnya hal tersebut tidak membawa dampak berarti bagi SEO, kita tidak akan terlalu rugi. Sebab jika dilakukan dengan benar, kita masih akan memperoleh traffic yang berkualitas.
Tinggalkan Balasan